MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMODELKAN SOAL CERITA
MATERI PROGRAM LINEAR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING
DI MAN 3 PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Seperti
yang kita ketahui banyak siswa yang mengatakan menyelesaikan soal matematika
itu sulit. Kenyataannya soal cerita jauh lebih sulit. Dimana siswa harus
memahami setiap kalimat yang ada pada soal cerita tersebut. Dan mengambil
kesimpulan apa yang akan diminta pada soal.
Salah
satu metode yang memungkinkan siswa dapat lebih optimal menyelesaikan soal
cerita adalah metode problem solving.
Metode ini merupakan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran. Dengan ini
siswa diharuskan menyelesaikan soal cerita secara mandiri dimulai dari
mengetahui adanya permasalahan dalam soal, mengambil data pada soal cerita, dan
menarik kesimpulan apa yang akan diminta dari soal cerita tersebut. Berdasarkan
alasan inilah kami mengambil judul meningkatkan kemampuan memodelkan soal
cerita pada permasalahan program linear dengan metode problem solving untuk penelitian tindakan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kajian
Teori
Materi
program linear kebanyakan soal cerita yang kalimatnya agak sulit dipahami untuk
siswa. Sedangkan dalam menyelesaikan permasalahan pada program linear haruslah
memahami benar untuk setiap data yang akan kita masukkan ditabel guna memudahkan
dalam memodelkan soal. Misalkan ada contoh soal sebagai berikut :
Menjelang
hari raya Idul Adha, Pak Debong hendak berjualan sapi dan kerbau. Harga seekor
sapi dan kerbau berturut-turut
dan
. Modal yang ia miliki adalah Rp 124.000.000.
pak debong menjual sap dan kerbau di Palembang dengan harga berturut-turut Rp
10.300.000 dan Rp 9.200.000. kandang yang ia miliki hanya dapat menampung tidak
lebih dari 15 ekor. Tentukan model matematika dari soal tersebut.
Penyelesaiannya
:
Misal:
Banyak
Sapi = x ekor
Banyak
Kerbau = y ekor
Jenis hewan
|
Banyak ternak
|
Harga (Rp)
|
Keuntungan (harga jual-modal)
|
Sapi
|
x
|
9.000.000
|
1.300.000
|
Kerbau
|
y
|
8.000.000
|
1.200.000
|
persediaan
|
15
|
124.000.000
|
Model matematikanya adalah:
x ≥ 0, y ≥ 0
x + y ≤ 15
9.000.000x
+ 8.000.000y ≤ 124.000.000 à 9x+8y ≤ 124
Dari
survei yang kami lakukan, kami menemukan kebanyakan siswa yang tidak tahu dalam
memodelkan soal cerita pada permasalahan program linear. Padahal, hal itulah
yang paling inti pertama sekali untuk melanjutkan langkah penyelesaian
berikutnya. Untuk mengatasi masalah ini metode yang digunakan adalah metode problem solving. Dimana nanti siswa
secara mandiri menyelesaikan soal.
Metode Problem Solving
Definisi Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan
dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan
oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain yang saya kutip langsung dari
tulisan Sofyan Hipan
Metode problem solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan
metode berpikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari
data sampai kepada menarik kesimpulan.
Penggunaan metode problem solving mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Adanya masalah yang jelas untuk
dipecahkan.
2.
Mencari data atau keterangan yang
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
3.
Menetapkan jawaban sementara dari
masalah tersebut.
4.
Menguji kebenaran jawaban sementara
tersebut.
5.
Menarik kesimpul
Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem
Solving
Kelebihan metode problem solving
ini adalah:
1. Pemecahan masalah merupakan tehnik yang cukup bagus untuk memahami isi
pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan siswa
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa
setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada
dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan masalah (problem solving)
dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.
10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus
menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran,).
Kekurangan metode problem solving (metode pemecahan masalah) adalah:
1.
Menentukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya
serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru.
2.
Proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering
terpaksa mengambil waktu pelajaran.
3.
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan
mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang
memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi
siswa. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 93.)
b. Pembahasan
Pada
pembahasan ini, kami membahas metode yang tepat untuk memaksimalkan siswa dalam
memodelkan soal cerita dari permasalahan program linear. Dengan metode problem solving ini, dapat membangun
sikap mandiri siswa.
Pada
tahap awal guru akan menjelaskan dan mencontohkan apa dan bagaimana memodelkan
soal cerita. Selanjutnya guru memberikan contoh soal dipapan tulis dan siswa
ditunjuk satu persatu untuk memodelkan soal cerita yang diberikan guru. Memang
hal ini butuh waktu yang lama tapi dengan metode ini kita dapat menilai
kemampuan siswa yang sebenarnya.
Pada
pembelajaran dengan metode ini, siswa berperan aktif selama proses
pembelajaran. Dan guru sebagai fasilitator untuk siswa, apabila siswa ada
kesulitan, guru siap mengarahkannya. Itu artinya siswa dengan mandirinya
memahami soal, mengambil data dari soal dan memodelkannya dalam bentuk tabel,
dan siswa mengambil kesimpulan dari tabel yang disebut dengan pertidaksamaan
linear.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Palembang
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Program Linear
Sub Materi : Model Matematika dari Masalah Program
Linear
A.
Kompetensi
Inti
KI-1
: Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI- 4 : Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan.
B.
Kompetensi
Dasar
1. Mengartikan
model matematika.
2. Merancang
model matematika.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1. Mendeskripsikan
pengertian model matematika.
2. Membuat
model matematika sesuai dengan permasalahan pada soal.
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
dapat mengartikan model matematika.
2. Siswa
dapat merancang model matematika.
E.
Materi
Pembelajaran
Pengertian
Model Matematika
Merancang atau membuat
model matematika dalam suatu masalah program linear adalah menentukan fungsi
tujuan beserta kendala yang harus dipenuhi dalam masalah program linear itu.
Merancang model matematika dalam suatu masalah program linear (yang memuat
fungsi tujuan dan kendala yang harus dipenuhi) dapat dipelajari melalui contoh
berikut.
Contoh
Merancang Model Matematika
Menjelang hari raya Idul Adha, Pak Debong
hendak berjualan sapi dan kerbau. Harga seekor sapi dan kerbau berturut-turut
dan
. Modal yang ia miliki adalah Rp
124.000.000. pak debong menjual sap dan kerbau di Palembang dengan harga
berturut-turut Rp 10.300.000 dan Rp 9.200.000. kandang yang ia miliki hanya
dapat menampung tidak lebih dari 15 ekor. Tentukan model matematika dari soal
tersebut.
Penyelesaiannya
:
Misal:
Banyak
Sapi = x ekor
Banyak
Kerbau = y ekor
Jenis hewan
|
Banyak ternak
|
Harga (Rp)
|
Keuntungan (harga jual-modal)
|
Sapi
|
x
|
9.000.000
|
1.300.000
|
Kerbau
|
y
|
8.000.000
|
1.200.000
|
persediaan
|
15
|
124.000.000
|
Model matematikanya adalah:
x ≥ 0, y ≥ 0
x + y ≤
15
9.000.000x
+ 8.000.000y ≤ 124.000.000 à 9x+8y ≤ 124
Metode
Pembelajaran
1. Metode : Problem Solving.
F.
Alat
/ Media / Bahan
1. Alat : Papan tulis, spidol, dan penghapus.
2. Media : LKS (Lembar Kerja Siswa)
3. Sumber
Belajar : Buku Matematika kelas XII.
G.
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1. Peserta
didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan
pembelajaran sebelumnya.
2. Peserta
didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3. Peserta
didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
|
15 menit
|
Inti
|
Eksplorasi
1.
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengertian model matematika.
2.
Peserta didik diberikan contoh-contoh merancang model
matematika dari permasalahan program linear.
3.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan tentang hal- hal yang
belum dimengerti dan dipersilahkan
untuk mencatat.
4.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengerjakan soal di papan tulis.
Elaborasi
1.
Peserta didik dibagikan LKS yang telah dibuat guru.
2.
Peserta didik diberi penjelasan tentang petunjuk pengerjaan LKS.
3.
Peserta didik diharapkan untuk
bertanya pada guru saat mengalami kesulitan mengerjakan LKS.
4.
Peserta didik menuliskan hasil LKS-nya di papan tulis sambil menjelaskan tanpa melihat LKS.
5.
Siswa dan guru
membahas soal yang dikerjakan siswa di papan tulis.
Konfirmasi
1.
Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab tentang
hal-hal yang belum dimengerti selama proses pembelajaran.
2.
Peserta didik dengan dibimbing oleh
guru melakukan refleksi dari proses pembelajaran.
|
50 menit
|
Penutup
|
1. Peserta
didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta
didik mendengarkan arahan guru untuk
materi pada pertemuan berikutnya.
|
15 menit
|
H.
Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan
pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik
penilaian yang digunakan adalah menilai lembar kerja siswa dengan rubrik
penilaian problem solving.
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran Matematika
Parmin, S.Pd, MM Gold
Dayona, S.Pd
Kompetensi
Dasar :
1. Merancang
model matematika dari permasalahan program linear.
Indikator :
1. Siswa
mampu merancang model matematika.
I.
Soal
Seorang
pedagang menjual dua jenis eskrim, yaitu jenis I dan jenis II. Harga eskrim
jenis I adalah Rp. 700,00/bungkus dan eskrim jenis II Rp. 600,00/bungkus. Modal
yang dimiliki pedagang adalah Rp. 168.000,00 sedangkan termos yang digunakan
tidak dapat memuat lebih dari 300 bungkus eskrim. Keuntungan eskrim jenis I Rp.
300,00/bungkus dan eskrim jenis II Rp. 200,00/bungkus. Buatlah model matematika
dari permasalahan program linear tersebut.
II.
Kunci
Jawaban
Menentukan
variabel
Eskrim
jenis I : x
Eskrim
jenis II : y
Eskrim
jenis I (x)
|
Eskrim
jenis II (y)
|
Batasan
|
|
Modal
|
700
|
600
|
168.000
|
Muatan
|
1
|
1
|
300
|
Keuntungan
|
300
|
200
|
Model
matematikanya :
III.
Rubrik
Penilaian Problem Solving
Nama Siswa :
Kelas :
Mata Pelajaran :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Memahami permasalahan
pada soal.
|
||||
2
|
Menentukan
variabel-variabel guna membuat fungsi pertidaksamaan linear.
|
||||
3
|
Membuat tabel model
matematika.
|
||||
4
|
Memasukkan data pada
soal ke tabel.
|
||||
5
|
Menarik kesimpulan
dari tabel berupa fungsi pertidaksamaan linear.
|
Keterangan :
1 : Kurang
baik
2 :
Cukup
3 : Baik
4 :
Sangat baik
Penilaian
:
Nilai
|
Paraf
|
Komentar
Guru
|
DAFTAR PUSTAKA
Bahri,
Samsul . 2011 . PENERAPAN
PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD DALAM MEMODELKAN
SOAL CERITA MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN . (online)
tersedia pada http://bossonnews.blogspot.com/2011/09/penerapan-pendekatan-metakognitif-untuk.html
. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014 .
Hipan,
Sofyan . 2013 . MAKALAH MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN DAN PENERAPANNYA DALAM PENGAJARAN
MATEMATIKA SERTA KRITERIA PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN AKTIFITAS PESERTA DIDIK . (online)
tersedia pada http://sofyanhipan.blogspot.com/2013/07/makalah-macam-macam-metode-pembelajaran.html
. Diakses pada tanggal 13 Desember 2014 .
Ilham,
Elis. 2009 . Desain Pembelajaran
Matematika Materi Program Linier dengan Creative Problem Solving . (online)
tersedia pada http://elissulastri.blogspot.com/2009/06/desain-pembelajaran-matematika-materi_10.html
. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014 .
Wibowo,
Sigit Ari . 2012 . MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PENYELESAIAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
. (online) tersedia pada http://eprints.uns.ac.id/14139/1/412-1077-1-PB.pdf
. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar