Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Jumat, 26 Desember 2014

Makalah Penelitian Tindakan Kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.    Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Penelitian merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang sistematis dan obyektif untuk mendapatkan pengetahuan atau pemecahan masalah. Jadi penelitian itu diawali dari sebuah masalah yang akan diselesaikan. 

Penelitian tindakan kelas merupakan hasil dari perkembangan dari peneltian tindakan (action research). Penelitian tindakan adalah penelitian yang diprakarsai untuk memecahkan masalah langsung atau pemecahan proses reflektif masalah progresif yang dipimpin oleh individu dengan bantuan orang lain dalam tim atau sebagai bagian dari suatu "komunitas praktek" untuk memperbaiki cara mereka mengatasi masalah dan memecahkan masalah. Ini kadang-kadang disebut riset aksi partisipatif. Penelitian tindakan melibatkan proses aktif berpartisipasi dalam situasi perubahan organisasi selama melakukan penelitian. Penelitian tindakan juga dapat dilakukan oleh organisasi yang lebih besar atau lembaga, dibantu atau dipandu oleh peneliti profesional, dengan tujuan untuk meningkatkan praktik strategi dan pengetahuan tentang lingkungan di mana mereka berlatih. 

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang diprakarsai untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar di kelas secara langsung. Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Dalam penyusunan PTK syarat yang harus dilakukan adalah:
1.      Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 
2.      Menuntut dilakukannya pencermatan secara terus menerus, objektif, dan sistematis. Hasil pencermatan ini digunakan sebagai bahan untuk menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
3.      Dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. 
4.      Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. 
5.      Harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
6.      Harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar. 
Pengertian PTK tersebut dikutip langsung dari tulisan Hendra Mashuri.

B.     Tujuan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.      Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2.      Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
3.      Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
4.      Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
5.      Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
6.      Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
7.      Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
8.      Memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27).
9.      Menemukan pemecahan masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya sehari-hari dimana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas sehinggah tercipta perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran.

Dengan terlaksananya tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut, maka dapat diharapkan dapat menghasilkan perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran, sebagai berikut :
1.      Perbaikan dan peningkatan mutu isi, proses, hasil pembelajaran.
2.      Perbaikan dan peningkatan terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas atau ruang kuliah.
3.      Perbaikan dan peningkatan terhadap materi, metode, dan penggunaan media pembelajara di kelas.

Mengacu pada tujuan Penelitian Tindakan Kelas diatas maka Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
2.      Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
3.      Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainya.
4.      Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
5.      Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
Tujuan PTK diatas merupakan kutipan langsung dari tulisan Zulfaidah Indriana.

C.    Sasaran dari PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Berikut unsur-unsur yang dapat dijadikan sasaran/objek PTK yang kami kutip langsung dari tulisan Indien :
1.      Siswa
2.      Guru
3.      materi pelajaran
4.      peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di laboratorium
5.      hasil pembelajaran
6.      lingkungan
7.      pengelolaan, hal yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan misalnya cara dan waktu mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa, dan lain-lain.

Arikunto (2006), Madya (2007), dan Aqib (2007) menyebutkan objek dari penelitian tindakan kelas, sebagai berikut: 
No
Unsur
Sasaran
Contoh permasalahan yang dapat diangkat menjadi judul penelitian
1
Siswa
1.      Ketika ia sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas, di lapangan, di laboratorium, di bengkel, dan lain-lain.
2.      Ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari.
3.      Ketika mereka sedang mengikuti kerja bakti di luar kelas.
1.      Perilaku kedisiplinan.
2.      semangat siswa ketika mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
3.      keseriusan siswa ketika mengerjakan tugas.
4.      ketelitian siswa dalam mengelola sarana belajarnya.
5.      kebiasaan siswa dalam mengajukan pertanyaan di kelas
6.      ketepatan siswa untuk hadir di sekolah, dan sebagainya.
2
Guru
1.      Sedang mengajar dikelas.
2.      Sedang membimbing siswa yang sedang berdarmawisata.
3.      Sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
1.      Mengajar dengan metode bervariasi.
2.      menerapkan metode diskusi terarah.
3.      mengajar dengan mengelompokkan siswa, dan sebagainya.
3
Materi Pelajaran
                                  
Ketika sedang mengajar, Bahan yang ditugaskan kepada siswa, dan sebagainya
1.      Urutan materi ketika disajikan kepada siswa, meliputi urutan atau pengorganisasiannya, cara penyajiannya, atau pengaturannya.
2.      Tindakan lain misalnya menambah sumber-sumber bahan untuk meningkatkan penguasaan pokok bahasan dan pelajaran tambahan oleh guru sendiri atau ditugaskan kepada siswa, pokok bahasan yang dilakukan oleh guru sendiri atau menugaskan kepada siswa, dsb.
3.      Mencoba memberikan materi misalnya untuk muatan lokal dapat juga di-masukkan dalam kategori judul penelitian tindakan kelas.
4.      Materi lain dalam kegiatan ekstra kurikuler, atau pelajaran tambahan di sore hari, di hari libur, atau sebagai materi pengayaan bagi siswa yang sudah dapat meneyelesaikan materi pokok lebih cepat dibandingkan siswa lain.
 4
Peralatan atau sarana pendidikan

Ketika guru sedang mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang dapat diamati:
a.      Guru
b.       Siswa
c.       Keduanya
Penyediaan dan pengaturan peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas. Misalnya: Penerbitan sarana yang dimiliki oleh siswa,penghematan dalam menggunakan sarana, perpustakaan, laboratorium, workshop, dan sebagainya.
 5
Hasil Pembelajaran
Ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian.
Oleh karena hasil belajar merupakan produk yang harus ditingkatkan, hal ini pasti terkait dengan tindakan unsur
lain.
Proses pembelajaran, peralatan
atau sarana pendidikan, guru, atau siswa sendiri
 6
Lingkungan
Lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkupi siswa di rumahnya. Dalam penelitian tindakan, bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi menjadi lebih kondusif.
Mengubah situasi ruang kelas; Penataan sekolah; Penataan lingkungan yang terkait dengan 6K, hal ini sebaiknya dilakukan dengan melibatkan siswa.
7
Pengelolaan

Yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk kegiatan.
Yang digolongkan kegiatan pengelolaan misalnya:
a.      Cara mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas,
b.      Pengaturan urutan jadwal,
c.       Pengaturan tempat duduk siswa.
d.     Penempatan papan tulis.
e.      Penataan peralatan milik siswa.
D.    Ciri-Ciri PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
PTK berbeda dengan penelitian formal, pada umumnya PTK memilki karateristik sebagi berikut:
1.      Fokus Peneliti Tindakan yang Praktis
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk menangani suatu problematika actual pada setting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti penelitian tindakan mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan keuntungan bagi pendidikan. Isu-isu ini dapat merupakan masalah dari seorang guru di dalam kelas atau sebuah problematika yang melibatkan banyak pendidik dalam gedung lembaga pendidikan. Ini bias merupakan suatu kebutuhan bagi suatu isu antara sekolah dan masyarakat, sebuah isu dengan suatu kebijakan sekolah atau stuktur yang menghambat kebebasan individu dan tindakan, atau suatu urusan individu di kota-kota kecil dan kota-kota besar. Para peneltian tindakan tidak melakasanakan benuk penelitian ini untuk memajukan pengetahuan untuk kepentingan ilmu pengetahuan akan tetapi untuk memecahkan suatu problem tersebut sifatnya terapan.
2.      Pendidik- Peneliti Memiliki Kegiatan Praktis
Dalam hal ini para peneliti tindakan terjun ke dalam penelitian partisipatori atau penelitian self reflektif  di mana mereka mengalihkan pendangan pengamatan mereka pada ruang kelas, sekolah , atau praktik-praktik pendidikan mereka sendiri. Karena mereka mengkaji situasi mereka sendiri, mereka merefleksikan tentang apa yang telah mereka pelajari suatu bentuk pengembangan diri serta apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki praktik-praktik pendidikan mereka. Dalam refleksi ini para peneliti tindakan menimbang solusi yang berbeda-beda pada problema mereka dan belajar dari menguji ide. Penelitian tindakan yang demikian telah disebut “suatu self refleksi spiral”
3.      Kolaborasi
PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendukung objektivitas dari hasil PTK. Kolaborasi dalam pelaksanaanya, seperti antara guru dengan rekan sejawat, guru dengan kepala sekolah,guru dengan dosen ataupun guru dengn pengawas.
4.      Suatu Proses yang Dinamis
Para peneliti PTK yang terjun ke dalam suatu proses yang dinamis meliputi pengulangan kegiatan, seperti suatu ”spiral” dari beberapa kegiatan. Ide penting ialah bahwa peneliti “spiral” kembali maju  mundur diantara refleksi atau merenungkan suatu problema, pengumpulan data, dan tindakan suatu team school-based, misalnya bisa mencoba beberapa tindakan setelah merefleksikan atau merenungkan waktu yang paling baik bagi sekolah menengah atas untuk memulai. Merefleksikan,mengumpulkan data,mencoba suatu solusi,dan spiral kembali pada refleksi adalah merupakan bentuk kehiatan dari semua bagian dalam proses PTK. Proses tersebut tidak mengikuti suatu pola linier atau suatu urutan kausal dari problematika ke tindakan.

5.      Suatu rencana Tindakan
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi suatu rencana tindakan. Pada bebrapa poin di dalam proses kegiatan penelitian tersebut,peneliti PTK merumuskan suatu rencana tindakan untuk merespon terhadap problema. Perencanaan ini mungkin penting karena penyajian data terhadap penyandang dana,membangun suatu program sebagai pilot proyek atau sebagai perintis, menyediakan beberapa program yang sifatnya berkompetensi, atau mengimplementasikan suatu agenda penelitian yang sedang berjalan untuk menyelidiki praktik kegiatan yang baru. Ini bias merupakan suatu perencanaan tertulis, formal atau diskusi-diskusi informal tentang bagaimana menjalankan, dan ini mungkin melibatkan beberapa orang individu atau melibatkan seluruh komunitas.
6.      Penelitian Bersama
Tidak seperti penelitian tradisional bahwa para investigator melaporkan dan diplubikasikan dalam juranl dan buku-buku para peneliti PTK melaporakn hasil kegiatan penelitian mereka kepada para pendidi, yang selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya.

Karakteristik PTK berbeda secara konseptual dan fundamental di mana PTK tak lain adalah sebagai berikut:
1.      An inquiri of practice from within, berarti kegiatan PTK didasarkan pada masalah keseharian yang dirasakan, dan dihayatai dalam melaksanakan pembelajaran yang selalu muncul, sekalipun siswa/mahasiswa yang dihadapi berlainan pada setiap semesternya.
2.      A collaborative effort and participative, mengisyaratkan bahwa tindakan dan upaya perbaikan itu dilakukan bersama-sama siswa/mahasiswa secara kolaboratif dan partisipatif.
3.      A reflektif practice made public, yang menghendaki agar keseluruhan proses implementasi tindakan guru-dosen maupun tindakan siswa-mahasiswa dipantau dengan mempergunakan metode dan alat yang dapat dipetanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian laporan PTK akan dapat memenuhi kaidah metodologi ilmiah dan kesimpulan atau temuan yang berupa model atau prosedur upaya perbaikan,peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik dan dapat disebarluaskan.

Adapun dalam buku karangan prof. Dr. hamzah B. Uno, M.pd. nina lamatenggo, S.E., M.pd. Dra. Satria M.A. koni, M.pd. berjudul menjadi peneliti PTK yang profesional karakteristik PTK ada yang membedakannya dengan jenis penelitian lain dapat dilihat pada ciri-ciri sebagai berikut yang dikutip dari tulisan Lintang:
1.      Masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
Dengan kata lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari dalam diri guru sendiri (an incuiri of practice from within), bukan oleh orang dari luar. Tegasnya kepedulian guru terhadap kualitaas pembelajaran  yang dikelolanya merupakan awal dari munculnya masalah yang perlu dicari jawabannya. Hal ini berbeda dengan penelitian biasa, yang secara umum adanya masalah ditandai oleh penelitian yang biasanya berasal dari luar lingkungan yang mempunyai masalah tersebut.
2.      Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri.
Merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau obyek atau tempat lain seperti responden. Maka PTK mensyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri dari melalui refleksi diri. Ini berarti guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa? Dari hasil tersebut guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukannya, dan mencoba memperbaiki kelemahan dan mengulang penyempurnaan tindakan-tindakan yang dianggap sudah baik. Dengan demikian, data yang dikumplkan dari praktik sendiri, bukan dari sumber data yang lain. Pengumpulan data adalah guru yang terlibat dalam praktik sehingga didalam hal ini guru mempunyai fungsi ganda. Yaitu sebagai guru dan sebagia peneliti. Metodologi yang digunakan agak longgar, namun dapat disimpulkan secara sistematik , sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang dibuat.
3.      Peneliti tindakan kelas dapat dilakukan didalam kelas sehingga fokus penelitian itu adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi belajar mengajar.
4.      Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian PTK dikenal adanya siklus penelitian berupa pola: perencanaan- pelaksanaan- observasi- revisi (perencanaan ulang). Hal ini tentu berbeda dengan penelitian biasa yang biasanya tidak diserta dengan perlakuan berupa siklus. Kunci utama PTK adalah adanya tindakan yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan.

Siklus dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
     Penelitian tidakan kelas merupakan proses pengkajian melalui siklus dari berbagai kegiatan pemblajaran. Prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu planning, action, observation, dan reflection. Penjelasan keempat tahapan tersebut kami kutip langsung dari tulisan Deka Muliya, S.Pd dan Fatih Satiya.
1.      Planning (Rencana)
Rencana merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan PTK. Dengan perencanaan yang baik guru pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, guru sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang dilaksaksanakan pada tahap perencanaan meliputi Identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan.
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun tes hasil belajar Ulangan Harian (UH), Pekerjaan Rumah (PR), dan membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.

2.      Action (Pelaksanaan Tindakan)
Jika semua perencanaan tindakan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan skenario tindakan perbaikan yang telah direncanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanakan tindakan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan  ini juga diikuti dengan kegiatan observasi.
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.      Observation (Pengamatan)
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan bertujuan untuk mengamati apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan.
4.      Reflection (Refleksi)
Kegiatan refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan, kelemahan, dan kekurangan dari proses pembelajaran yang dilakukan diperbaiki dengan rencana selanjutnya. Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya.
            Berikut gambaran siklus PTK :

























Kesimpulan
            Setiap guru menginginkan anak didiknya menjadi lulusan yang berkualitas, untuk itu guru harus mengerahkan upaya semaksimal mungkin. Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru dapat mengetahui letak kesulitan belajar peserta didiknya dan guru dapat mencari solusi dari permasalahan yang dialami anak didiknya. Untuk mencapai semua hal itu guru harus memerhatikan bagaimana pengertian PTK yang sebenarnya, tujuannya, manfaatnya, begitu pula untuk siklus-siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat baik untuk guru maupun siswa, dengan penelitian guru dapat meningkatkan kualitasnya dalam mengajar dan siswa dapat belajar dengan baik sehingga pembelajaran menjadi bermutu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar